Depresi, Gejala dan Penyebabnya

Depresi 

Depresi adalah suatu gangguan pada mental seseorang hingga seseorang merasakan suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Ketika mengalami depresi kita akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya menghibur, dan menyalahkan diri sendiri.

Perasaan-perasaan negatif seperti kesedihan, kekhawatiran, dan frustrasi merupakan perasaan-perasaan yang umum dirasakan oleh banyak orang. Merupakan suatu hal yang wajar jika anda merasa kecewa setelah mengalami kegagalan, sedih, perpisahan atau kehilangan.

Ketika perasaan negatif semacam ini terus menerus muncul, bertahan lebih dari dua minggu, dan mulai mengganggu kegiatan sehari-hari kita, pekerjaan, diet, tidur dan hubungan kita; maka kemungkinan besar kita mengalami depresi dan kita harus menemukan cara untuk mengatasinya. Karakteristik utama depresi adalah perasaan negatif dan kesedihan yang sangat mendalam dan terjadi dalam waktu yang lama


Jangan anggap depresi sebagai sesuatu yang sepele dan bisa hilang dengan sendirinya, karena sebenarnya depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekadar perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan cepat atau secara langsung.

Akibat depresi, kegiatan sehari-hari seperti bersekolah atau bekerja menjadi tidak menyenangkan. Bahkan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain maupun keluarga sendiri terasa begitu berat. Depresi bisa membuat Anda merasa hidup ini tidak ada gunanya, bahkan dapat memicu penderita untuk melakukan bunuh diri.

Menurut catatan WHO, setidaknya 350 juta orang mengalami depresi di dunia. Masih banyak penderita depresi yang tidak mengakui kondisi mereka, sehingga tidak pernah ditangani atau setidaknya dibicarakan. Depresi lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki.

Terdapat hampir satu juta orang di dunia melakukan bunuh diri akibat depresi. Diperkirakan dari dua puluh orang yang berniat untuk melakukan bunuh diri, satu orang dari mereka berakhir tewas.

Gejala-Gejala Depresi 

Ciri-ciri tersebut dapat dikenali jika Anda kenal dekat dengan penderita depresi. Adapun Tanda-tanda depresi ringan pada seseorang dapat dikenali sebagai berikut :

- Temperamen yang meningkat. Orang depresi akan mudah marah. Pada beberapa kasus orang yang     depresi cenderung lebih mudah marah karena rasa stres yang dialaminya.

- Pola makan yang berubah karena ada perubahan napsu makan yaitu Bertambah atau berkurangnya     nafsu makan, dan sekaligus dapat menambah atau mengurangi berat badan anda.

- Tubuh terasa lemas, hal ini disebabkan karena energi yang berkurang sehingga memicu rasa lemas     dan lelah karena metabolisme tubuh yang berkurang.

- Susah tidur atau yang biasa disebut insomnia. Ini disebabkan karena terlalu memikirkan banyak         masalah dan cenderung merenungkannya.

- Susah untuk berkonsentrasi pada sesuatu yang disebabkan karena terlalu banyak memikirkan               masalah yang dialaminya.

- Asam lambung meningkat dan Merasakan sakit kepala, pencernaan yang kurang sehat yang                 diakibatkan oleh perasaan atau suasana hati.

- Lebih sering menyendiri dan merenungkan masalah yang dialaminya.

- Rasa sedih yang tidak dapat dikendalikan diri sendiri yang bisa jadi berakibat fatal.

- Cenderung merasakan putus asa dan pesimis dengan apa yang dihadapinya.

Faktor dan Penyebab Depresi Secara Umum

1. Biologis
Meskipun dinyatakan belum diketahui secara pasti, namun ada perbedaan pada sistem neurotransmitter antara orang yang depresi dan yang tidak depresi. Terdapat beberapa bagian pada otak yang tidak bekerja secara normal saat depresi.

2. Genetik
Bicara mengenai genetik berarti berbicara masalah keturunan. Ternyata depresi dapat terjadi pada keluarga, yang berarti kecenderungan depresi bisa diturunkan melalui faktor genetik/keturunan.

3. Gender
Sangat realistis kalau Gender mempengaruhi faktor depresi.Penelitian menunjukkan bahwa wanita dua kali lebih banyak mengalami depresi daripada pria. Pria kebanyakan bertindak berdasarkan pikiran tetapi kebanyakan wanita menggunakan perasaan. Hal ini mungkin yang mempengaruhi wanita lebih mudah mengalami depresi dari pada pria. Tidak ada yang mengetahui secara pasti, namun perubahan hormonal yang terjadi pada wanita pada banyak waktu dalam hidup bisa jadi merupakan faktor penyebabnya.

4. Usia
Umumnya orang yang berusia lanjut memiliki resiko depresi yang lebih besar. Itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti hidup sendiri, kurangnya dukungan sosial, dan lain sebagainya.

5. Kondisi kesehatan
Orang yang mengidap penyakit tertentu seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis jangka panjang lainnya bisa mengalami depresi. Kondisi lain seperti gangguan tidur juga bisa mendatangkan depresi.

6. Trauma dan duka cita
Rasa trauma –seperti setelah mengalami kekerasan fisik atau mental– dapat memicu depresi, baik itu dialami di masa lalu atau masa kini. Perasaan sedih yang mendalam juga bisa menyebabkan depresi. Rasa sedih akibat ditinggal teman atau orang yang dicintai merupakan reaksi yang normal, namun pada beberapa orang kejadian tersebut bisa mendatangkan depresi. Karena rasa duka cita yang tak kunjung sembuh.

7. Perubahan dan tekanan hidup
Tidak mengherankan mengapa berbagai kejadian dan tekanan dalam hidup bisa memicu depresi. Misalnya saja saat sedang menghadapi perceraian, pemecatan, pensiun, pindah kerja/tinggal ke tempat baru, isolasi sosial, dan lain-lain.

8. Alkohol dan penggunaan obat-obatan
Banyak obat-obatan yang bisa mendatangkan gejala depresi. Mengkonsumsi alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan juga merupakan hal biasa pada orang yang depresi, dan tindakan tersebut malah semakin memperburuk keadaan depresi yang dialami